Penerapan Syariat Islam itu dapat membuat umat menjadi terbelakang

Ditulis oleh:
Yusuf Al-Amien

Mereka mengatakan; "Penerapan Syariat Islam itu dapat membuat umat menjadi terbelakang dan mundur kembali kepada zaman Onta dan Kuda"
Saya pun bertanya dalam hati; "Zaman siapa yang dimaksud dengan zaman Onta dan Kuda itu?"
Apakah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Rasulullah? 
Yang mana saat seorang Muslimah dipermainkan dan direndahkan harga dirinya oleh orang-orang Yahudi Bani Qainuqa', Rasul seketika mengutus Singa Allah (Hamzah bin Abdul Muthallib) untuk mengepung mereka hingga mereka mendadak menjadi pengecut dan bersembunyi di balik benteng-benteng sampai akhirnya mereka menyerah dan diusir dari Madinah?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Ash-Shiddiq Abu Bakar? 
Yang saat memerangi tentara Romawi di Ubna, ia hanya mengutus seorang pemuda usia 20 tahunan bernama Usamah bin Zaid untuk memimpin sebuah pasukan, yang setelah kembali dari peperangan tersebut ia dapat meraih kemenangan gemilang karena tak ada satupun pasukannya gugur di medan perang?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Al-Faruq Umar bin Khattab? 
Yang telah menaklukkan Romawi dan Persia melalui Jendral berhati Singa (Khalid bin Walid dan Abu Ubaidah bin Jarrah) sedangkan ia tetap berada di Madinah hidup dalam kesederhanaan dan tegas menegakkan keadilan siang dan malam?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Muhammad Al-Fatih?
Pemberani asal Turki yang telah mampu menggempur benteng Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel sedangkan usianya baru 21 tahunan?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Shalahuddin Al-Ayyubi?
Pahlawan Kurdi yang telah mampu membebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman Salibis namun tetap memberikan kebebasan beragama bagi Yahudi dan Nasrani serta tetap menjunjung tinggi nilai toleransi?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Saifuddin Quthuz?
Sultan Mamluk yang mampu mengalahkan tentara Mongol yang legendaris dan tak terkalahkan kala itu, hingga dapat memukul mereka mundur dari kawasan Syria?

Ataukah yang dimaksud "Zaman Onta dan Kuda" adalah zaman Thariq bin Ziyad?
Yang meskipun dulunya ia adalah seorang budak, namun dengan keberaniannya saat menjadi panglima perang ia mampu mebakar semangat tentaranya hingga pasukannya dapat menaklukkan Andalusia di benua Eropa?

Jadi tolong katakan kepada saya; "Zaman Onta dan Kuda" itu pada zaman siapa?
Sungguh, keberanian telah dicabut dari hati kita, ilmu telah diangkat dari kalbu kita, Izzah telah sirna dari jiwa kita, jati diri terhadap Agama pun sudah tidak lagi menjadi kebanggaan kita. Dan kini, kita hanya memiliki hati nurani yang -bahkan- kerap menjadi buta
saat kebenaran harus dibela.
Umat Islam dibunuh dan saling bunuh dimana-mana, tapi kita hanya mampu mengganti PP dan menulis tagar; Save Gaza, Save Syria, Pray for Indonesia, dan lain sebagainya.
Kita bangga dengan teknologi dan mencibir zaman Onta,
Padahal kita sendiri tak lebih dari kumpulan domba yang dikelilingi komplotan serigala.
Berjumlah banyak namun bak buih di lautan. Dihempaskan. Dilemparkan. Dan diombang-ambingkan.

Pemimpin kita tak lagi memiliki taring, diri kita tak lagi memiliki lidah.
Lantas apa fungsi sebuah mulut yang tak bertaring dan tak berlidah?
Yang tak dapat digunakan untuk berbicara maupun sekedar mengunyah?

Sungguh, mati sebagai seekor "Onta atau Kuda" yang dapat memberikan manfaat bagi Agama,
Jauh lebih mulia ketimbang mati sebagai seekor "Singa" yang hanya bisa meraung di balik jeruji kebun binatang, menjadi tontonan bagi semua orang.

Sungguh, jika hidup di "Zaman Onta dan Kuda" dapat membuat kita kembali mulia dan berjaya,
Itu jauh lebih baik daripada hidup terhina di zaman yang -katanya- manusia sudah bisa menjelajah ke luar angkasa…

'Udzran Ummata Muhammad…

Chat dengan penulis via FB: https://www.facebook.com/yusufisme?fref=nf

0 Response to "Penerapan Syariat Islam itu dapat membuat umat menjadi terbelakang"

Posting Komentar